Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Universitas Dusseldorf

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu

Santoso Judian Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Universitas Dusseldorf Rumah Sakit Pluit Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu 09:00 - 20:00

Mendirikan sekolah perempuan

RA Kartini merupakan putri dari Bupati jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, yang lahir pada 21 April 1879.

Karena latar belakang keluarganya, ia memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan yang layak.

Ia bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) dan belajar bahasa Belanda hingga usia 12 tahun.

Setelah itu, RA Kartini diharuskan tinggal di rumah atau dipingit. Artinya, ia tidak diperbolehkan keluar rumah dan melakukan aktivitas lain sampai menikah.

Selama menjalani pingitan, RA Kartini tidak berdiam diri. Ia tetap belajar mandiri dan menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda.

RA Kartini juga menghabiskan waktunya dengan membaca buku, koran, dan majalah-majalah Eropa, yang kemudian mendorongnya untuk memajukan para perempuan pribumi supaya tidak lagi dipandang rendah.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Salah satu perjuangan RA Kartini dalam pendidikan adalah mendirikan sekolah perempuan.

Pada 12 November 1903, RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Setelah menikah, ia diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah perempuan oleh suaminya.

Sekolah ini berlokasi di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang (sekarang Gedung Pramuka).

Setiap pengerjaan akan melalui fase, mulai dari analisa tempat yang akan dibangun, proses perancangan desain serta pondasi, dan penyusunan RAB agar sewaktu bangunan mulai dibangun akan memberikan waktu yang cukup serta sesuai dengan kesepakatan bersama

From Wikipedia, the free encyclopedia

American instrumental rock band

Rumah Sakit was an instrumental rock band from San Francisco, California, United States. The group was signed to Temporary Residence Limited. "Rumah sakit" means "hospital" in Indonesian (lit. "sick house").

Rumah Sakit was founded in either late 1997 or early 1998 by Kenseth Thibideau (who played in Redlands and Tarentel) and other members of the group Redlands.[1] The group's debut album was self-titled and was issued in 2000; Allmusic described the album as "a heady mix of mathy time signatures and dense musical passages that craftily, oftentimes dreamily, intersect."[2] Rumah Sakit released a contribution to Temporary Residence's Travels in Constants series in 2001,[3] after which time they took a brief hiatus. In 2002, the group released Obscured by Clowns, whose name was inspired by the Pink Floyd album Obscured by Clouds.[4] Pitchfork Media noted that the album drew from "both jazz-based post-rock and math-rock",[5] and Allmusic likened it to Tortoise, Mogwai, Dinosaur Jr., Explosions in the Sky, and Black Dice.[6] After the release of Obscured by Clowns, the group went on another hiatus.[7] A live performance with Sweep the Leg Johnny recorded in December 2000 was also released in 2002.[3] They regrouped for live shows in 2005.[1]

Ada dua orang pria yang keduanya sakit parah, menempati ruang rumah sakit yang sama. Yang satu diizinkan duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap sore untuk membantu mengalirkan cairan dari paru-parunya. Tempat tidurnya berada di sebelah jendela kamar. Dan yang lain harus menghabiskan waktunya, berbaring di tempat tidur.

Mereka berbicara berjam-jam. Mereka berbicara tentang istri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, keterlibatan mereka dalam dinas militer, dan di mana mereka berlibur.

Dan setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya dekat jendela bisa duduk, dia akan melewatkan waktu dengan menceritakan kepada teman sekamarnya semua hal yang bisa dilihatnya di luar jendela. Pria di tempat tidur lainnya mulai antusias dia dapat merasakan keindahan hidup walupun itu hanya untuk sekejab, di mana dunianya akan menjadi indah dan dimeriahkan oleh semua aktivitas dan keberagaman warna di luar jendela rumah sakit.

Jendela itu menghadap ke taman dengan danau yang indah. Bebek dan angsa bermain di air sementara anak-anak mengarungi perahu mereka. Pasangan muda-mudi berjalan bergandengan tangan dengan bunga dari setiap warna pelangi. Pohon tua yang besar menghiasi taman, dan pemandangan cakrawala kota bisa dilihat di kejauhan.

Ketika pria di dekat jendela menggambarkan semua ini dengan sangat detail, pria di sisi lain ruangan akan menutup matanya dan membayangkan pemandangan yang indah itu.

Suatu sore yang hangat, pria di dekat jendela itu menggambarkan sebuah parade yang lewat di bawah. Meskipun pria yang di sisi lain tidak bisa mendengar band – dia bisa melihatnya di pikirannya ketika pria di dekat jendela menggambarkannya.

Minggu berlalu. Suatu pagi, seorang perawat datang membawa air untuk mandi dan ia menemukan mayat pria di dekat jendela, yang meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Dia sedih, dan memanggil petugas rumah sakit untuk membawa mayat itu pergi.

Segera setelah tampaknya tepat dalam beberapa hari, pria yang satunya bertanya apakah dia bisa dipindahkan ke dekat jendela. Lalu perawat itu dengan senang hati memindahkan pria itu, dan setelah memastikan dia merasa nyaman, dia meninggalkannya sendirian. Perlahan-lahan, dengan menahan rasa sakit, dia menyandarkan tubuhnya pada satu siku untuk melihat pertama kali ke dunia luar. Akhirnya, dia akan senang dengan melihatnya sendiri.

Dia bergerak perlahan untuk berbalik dan melihat ke luar jendela di samping tempat tidur. Ternyata jendela itu menghadap ke dinding kosong. Pria itu bertanya pada perawat mengapa teman sekamarnya yang meninggal itu menggambarkan hal-hal luar biasa di luar jendela ini. Perawat itu menjelaskan bahwa pria itu buta, dan bahkan tidak bisa melihat dinding. Lalu perawat itu berkata, “Mungkin dia hanya ingin memberimu semangat dan harapan.”

Stories adapted from http://www.motivational-well-being.com/motivational-stories-9.html)

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo

Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Selasa, Sabtu

Marcellus Simadibrata Spesialis Penyakit Dalam Kedokteran Umum, Universitas Indonesia Spesialis Penyakit Dalam, Universitas Indonesia Rumah Sakit Pluit Rumah Sakit Abdi Waluyo Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Selasa, Sabtu 00:00 - 20:00

Kedokteran Umum, Universitas Indonesia

Spesialis Saraf, Universitas Padjadjaran

Spesialis Kulit dan Kelamin

Spesialis Kulit dan Kelamin, Universitas Diponegoro

Selasa, Rabu, Sabtu, Kamis

Julianna Spesialis Kulit dan Kelamin Spesialis Kulit dan Kelamin, Universitas Diponegoro Rumah Sakit Pluit Rumah Sakit Husada Selasa, Rabu, Sabtu, Kamis 08:00 - 20:00

Rumah Sakit Satya Negara

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat

Prihardadi Turidho Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Satya Negara Rumah Sakit Pluit Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat 12:00 - 18:00

Pengertian limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat mengandung mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006). Limbah rumah sakit cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik.

Untuk mengoptimalkan upaya penyehatan lingkungan Rumah Sakit dari pencemaran limbah yang dihasilkannya maka Rumah Sakit harus mempunyai fasilitas pengelolaan limbah sendiri yang ditetapkan KepMenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yaitu:

A. Limbah Padat Rumah Sakit Limbah padat rumah sakit yang lebih dikenal dengan pengertian sampah rumah sakit adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia, dan umumnya bersifat padat (Azwar, 1990).

Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis (Keputusan MenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004), yaitu :

PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PENGANGKUTAN LIMBAH MEDIS Cara terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya penularan adalah dengan menjaga agar sampah medis tersebut tetap tertutup dengan rapat. Ada beberapa prinsip dasar dan prosedur yang dapat membantu pencapaian tujuan pengurangan dari pemakaian. Prinsip-prinsip dan prosedur tersebut adalah :

PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS Pemusnahan limbah medis haruslah dengan menggunakan cara pembakaran, perlu dijaga keutuhan kemasannya pada waktu sampah tersebut ditangani. Banyak sistem pembakaran atau insenerasi yang menggunakan peralatan mekanik. Namun, usahakan untuk melakukan pengolahan limbah medis yang sesuai dengan peraturan berlaku dan pengolahan ramah lingkungan.

B. Limbah Cair Limbah cair Rumah Sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan RS, yang kemungkinan mengandung mikroorganisme bahan beracun, dan radio aktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2006). Penanganannya melalui IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi : limbah cair domestik, yakni buangan kamar dari rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif (Said, 1999).

Menurut Azwar (1990), air limbah atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, yang lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industri.

Jadi, hati-hatilah dengan limbah medis tersebut. Lakukan penanganan, penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan limbah medis dengan konsep ramah lingkungan.

Penulis: Rina Nurjannah, Staf Instalasi Kesling & K3 RSHS

Sumber literatur : 1. Keputusan MenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 2. www..green kompasiana.com

Rumah Sakit Gading Pluit

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu

Miranty Firmansyah L. Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pluit Rumah Sakit Gading Pluit Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu 10:00 - 20:00

Rumah Sakit Abdi Waluyo

Rumah Sakit Ibu dan Anak Santo Yusuf

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu

Nelson Edwin Pratama Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Columbia Asia - Pulomas Rumah Sakit Ibu dan Anak Santo Yusuf Rumah Sakit Pluit Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu 08:00 - 20:00

Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher

Rumah Sakit Ibu dan Anak Family

Senin, Rabu, Sabtu, Selasa, Jumat, Kamis

Andry Tangkilisan Spesialis Anak Spesialis Anak, University Santo Tomas Rumah Sakit Pluit Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family Rumah Sakit Ibu dan Anak Family Senin, Rabu, Sabtu, Selasa, Jumat, Kamis 09:00 - 21:00