Pengolahan Secara Kimia

Limbah B3 akan dioleh menggunakan reaksi kimia dengan penambahan bahan kimia tertentu. Tujuannya untuk mengubah komponen berbahaya menjadi tidak berbahaya atau senyawa yang aman.

Pengolahan Lanjutan

Pada tahap terakhir, terdapat proses pengolahan tingkat lanjut yang dikenal sebagai advanced treatment. Tidak semua proses pengolahan air limbah memerlukan langkah ini. Namun, langkah ini biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa hasil akhir dari pengolahan limbah benar-benar aman untuk diproses lebih lanjut, sehingga dapat dikonsumsi manusia.

Menggunakan Kolam Oksidasi

Menggunakan kolam juga menjadi metode penanganan secara biologi yang dapat dilakukan.

Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit

Untuk menghilangkan organisme yang menyebabkan penyakit, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet dan menambahkan khlorin.

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam sektor industri, pengolahan air limbah yang baik dan peningkatan baku mutu air dapat memberikan manfaat ekonomis yang signifikan. Melalui proses pengolahan yang tepat, limbah dapat diminimalisasi, dan sumber daya seperti air dan energi dapat digunakan dengan lebih efisien. Pengolahan air limbah yang baik bukan hanya tentang kepatuhan hukum, melainkan juga tentang menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan bisnis yang lebih efisien secara ekonomi.

Baca juga: Fungsi Blower pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Jenis-Jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Sistem pengelolaan air limbah dapat bervariasi tergantung pada jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang digunakan. Dalam hal ini, jenis-jenis IPAL dapat dikategorikan berdasarkan tujuan atau sumber air limbahnya, antara lain:

IPAL komunal adalah sistem pengolahan air limbah yang digunakan secara bersama-sama di suatu kawasan permukiman secara terpusat. Pada sistem ini, setiap rumah tangga atau fasilitas umum yang memiliki MCK pribadi akan terhubung ke saluran pembuangan. Sistem IPAL ini umumnya digunakan untuk mengelola air limbah domestik di wilayah yang tidak dapat menerapkan sistem IPAL mandiri.

IPAL mandiri adalah instalasi pengolahan air limbah yang dibangun guna memenuhi kebutuhan pengolahan air limbah perorangan, per bangunan, atau per keluarga secara spesifik. Meski cakupannya lebih sedikit dibandingkan IPAL komunal, tetapi IPAL jenis ini lebih efektif dalam pengolahan air limbah. Meskipun biayanya lebih ekonomis, namun pemilik IPAL mandiri harus dapat mengelola instalasi pengolahannya sendiri.

IPAL industri merupakan fasilitas pengelolaan air limbah yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah dari kegiatan industri. Tidak seperti IPAL komunal dan mandiri yang hanya mengolah air limbah domestik dari rumah tangga, maka IPAL industri mengolah air limbah industri dengan karakteristik beragam. Sebagai contoh, air limbah dari proses industri batu bara tentu memiliki sifat yang berbeda dengan limbah cair dari sektor medis.

Limbah B3 Sumber Spesifik Khusus

Kategori limbah B3 yang satu ini menghasilkan limbah yang bersifat beracun dan berbahaya dengan jenis limbah khusus. Pengelolaan limbah B3 yang masuk dalam kategori ini pun mengguankan metode khusus. Contohnya, limbah laboratorium kimua, limbah pabrik elektronik, dan lainnya.

Pengolahan Secara Biologi

Teknik pengelolaan limbah B3 ini dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Pada umumnya, metode ini digunakan terhadap limbah B3 cair dengan kandungan senyawa organik berbahaya.

Pengumpulan Air Limbah

Tahap awal dalam proses pengolahan air limbah adalah pengumpulan air limbah dari sumbernya. Prosesnya bisa dilakukan dengan mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber ke lokasi pengolahan pada bak yang telah disediakan.

Bak pengendapan awal biasanya digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel besar yang terdapat dalam air limbah, seperti pasir, kertas, atau benda asing lainnya yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.

Reaktif (R-Reactive)

Limbah B3 bersifat reaktif, artinya keadaannya tidak stabil dan dapat menyebabkan berbagai perubahan. Misalnya, perubahan warna, asap, gelembung gas, dan lainnya. Contoh limbah B3 yang rekatif adalah limbah sianida.